Home / Kesehatan / Sehat Berawal dari Makanan Sehat

Sehat Berawal dari Makanan Sehat

Tubuh yang sehat, menurut Zaldy harus dibentuk melalui pola makan yang sehat dan hal ini harus dibentuk semenjak dini. “Pola makan sehat yang diterapkan semenjak anak-anak akan membentuk habit hingga dewasa. Ini tentu akan membantu kesehatan anak dan menjauhi penyakit seperti diabetes dan lain-lain,” tegasnya saat ditemui di kantornya di Cikokol, Tangerang. Pola makan sehat yang terbentuk sejak dini pun, dipercaya Zaldi akan membentuk selera makan anak ke makanan sehat, bukan makanan tidak sehat. “Anak saya semua suka sayuran.

Mikael yang berusia 5 tahun suka makan gado gado. Sampai orangtua temannya bingung, kok doyan ya karena biasanya anak seumuran Mikael belum suka sayur,” papar pria yang awalnya berbisnis alat-alat kesehatan ini. Zaldi juga menginginkan anak-anaknya mengetahui proses makanan sehat. Untuk itu, ia kerap melibatkan buah hatinya masuk ke dapur My Meal walau hanya sekadar melihat-lihat. “Ini juga merupakan upaya mengenalkan bisnis yang kami geluti. Si sulung sesekali saya ajak ikut meeting. Pada saat mereka libur, anak-anak terkadang magang di dapur My Meal. Jadi mereka tahu, ternyata makanan sehat itu harus benar komposisinya.”

Jalin Kedekatan Lewat Makanan

Untuk menjalin kedekatan dengan ketiga buah hatinnya, Zaldy mencoba melalui makanan. Bersama istri tercinta, Zaldy selalu meluangkan waktu untuk memasak makanan guna dinikmati bersama, termasuk bekal makan anak di sekolah. “Sebenarnya istri saya yang lebih sering menyiapkannya, saya hanya sekali-sekali, paling seminggu dua kali. Hal paling utama dalam mengolah makanan untuk anak adalah bagaimana supaya komposisi makanan itu lengkap dan cocok serta sesuai dengan selera mereka.” Selanjutnya, masakan tersebut disajikan saat makan bersama keluarga. Kebiasaan makan malam bersama dijadikan Zaldi sebagai momen saling bertukar cerita.

Ayah dari Timoteus Jason Wirjawan (16), Ignatia Andrea Wirjawan (14), dan Kenneth Wirjawan (5) ini, mulai memerhatikan makanan sehat semenjak dinyatakan dokter menderita darah tinggi dan harus dirawat di rumah sakit. Sepulang dari rumah sakit, Ignatius Zaldy (43) perlu memerhatikan makanan yang dikonsumsinya agar penyakitnya tidak kambuh. Beruntung istrinya, Lynda (43) pandai memasak, meski sempat kerepotan juga karena harus membuat dua masakan berbeda: makanan khusus untuk sang suami dan masakan lain untuk dirinya serta anak-anak. Dari situ, Zaldy dan sang istri terpikir untuk membangun bisnis makanan sehat.

Pada Januari 2006, berdirilah My Meal, bisnis makanan sehat yang berbasis di kawasan Gading Serpong, Tangerang. My Meal berbeda dari bisnis makanan sehat lainnya. My Meal hanya menyajikan makanan berbahan baku organik, tanpa zat-zat tambahan lain, termasuk MSG, pengawet, dan pewarna. Keistimewaan lain dari My Meal, masakan tidak dibuat secara massal. Setiap pelanggan dimasakkan khusus sesuai dengan kondisi kesehatannya.

Bahkan, bisa memesan menu tertentu yang dibuat sesuai seleranya dengan mencermati rambu-rambu kesehatan pelanggan. Semuanya tentu saja harus melalui konsultasi dengan ahli gizi yang bertugas. My Meal benar-benar memasak porsi per porsi. Alasannya, tiap orang pasti membutuhkan asupan makanan yang berbeda, meski penyakitnya sama. Kendati demikian, pelanggan bisa memesan menu favorit selama ahli gizi menyetujui. Dijamin seporsi makanan favorit akan tersaji keesokan harinya.

Baca juga “ http://pascal-edu.com/kursus-bahasa-jerman/ “.

About Pher jaya

Check Also

Hipertensi pulmonal adalah

Hipertensi Pulmonal, Penyakit yang Menyerang Paru-Paru

Hipertensi pulmonal adalah penyakit yang cukup berbahaya. Bahkan penyakit ini juga bisa menyerang orang-orang di …