Membuat Pupuk Organik Sabut Kelapa bukanlah hal yang mudah menurut sebagian orang. Pohon kelapa memang bisa membawa seribu manfaat untuk kehidupan manusia. Batang pohon kelapa bisa dimanfaatkan sebagai bahan membuat berbagai furnitur, daunnya dapat dianyam untuk dijadikan berbagai kerajinan tangan, buahnya mengandung daging yang bisa dikonsumsi dan mengandung air segar yang bisa menyehatkan serta bisa memulihkan kondisi kesehatan tubuh.
Namun, pada artikel ini kita tidak akan membahas manfaat dari keseluruhan pohon kelapa melainkan hanya mengenai sabut kelapa saja. Ya, sabut kelapa adalah bagian dari kulit buah kelapa yang umumnya dikeringkan untuk dijadikan sebagai kayu bakar. Bukan itu saja, sabut kelapa juga mempunyai beragam manfaat lain di dunia pertanian yaitu sebagai bahan untuk membuat pupuk organik cair.
Kulit pada buah kelapa atau sabut kelapa kerap kali diabaikan begitu saja, padahal sabut kelapa dapat dimanfaatkan untuk bahan pembuatan pupuk kalium organik. Tanaman sangat membutuhkan beragam macam unsur hara untuk dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan, salah satunya unsur kalium (K).
Sebenarnya, unsur kalium (K) bisa didapatkan dengan mudah pada produk pupuk kimia yang sudah banyak beredar di pasaran seperti pupuk KCl dan pupuk KNO3. Tetapi, Anda juga dapat memperoleh kalium organik atau alami dengan hanya memanfaatkan limbah sabut kelapa saja.
Limbah cocomesh jaring sabut kelapa dapat dijadikan sebagai pupuk organik cair karena kandungan unsur hara alaminya lumayan tinggi, yaitu mengandung kalium yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik tanaman tidak mengandung bahan kimia yang bisa merusak lingkungan di sekitarnya.
Pupuk organik cair ialah larutan hasil dari pembusukan bahan-bahan organik yang terbuat dari sisa tanaman, kotoran hewan dan kotoran manusia yang mengandung unsur haranya lebih dari satu unsur. Pada biasanya pupuk cair organik ini tidak akan merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering mungkin.
Salah satu pupuk organik (POC) yang sangat mudah untuk dibuat dan bahan bakunya sangat mudah pula diperoleh di sekitar kita ialah POC dari rendaman sabut kelapa. Tanaman kelapa ialah tanaman multi fungsi dengan berbagai manfaat dan khasiat yang dikandung di dalamnya. Baik manfaat untuk manusia ataupun tanaman lainnya. Bagian kelapa yang banyak kita temukan di lapangan hanya menjadi limbah lingkungan saja antara lain yaitu sabut kelapa. Sabut kelapa selain bisa diolah menjadi kerajinan rumahan, juga dapat diolah menjadi pupuk organik cair untuk tanaman.
Selain itu, pupuk organik dari sabut kelapa ini dapat diperoleh dengan biaya yang murah karena dapat dibuat sendiri. Pupuk organik dari sabut kelapa mempunyai banyak manfaat, di antaranya yaitu memperkuat batang dan akar pada tanaman, menambah berat atau isi buah dan biji tanaman, mencerahkan warna buah atau biji tanaman yang dipupuk, menambah aroma yang harum pada buah, dan bisa membuat rasa buah menjadi lebih manis.
Lantas bagaimana cara untuk membuat pupuk dari sabut kelapa? Berikut di bawah ini akan dijelaskan cara membuat pupuk organik dari sabut kelapa. Berikut di bawah ini pembahasan lengkapnya untuk Anda:
Siapkan Sabut Kelapa Kering
Untuk Anda yang tinggal di kawasan daerah dataran rendah, khususnya di dekat pantai, pastinya tidak sulit untuk menemukan sabut kelapa. Hal ini disebabkan karena pohon kelapa banyak ditemukan di daerah sekitar pesisir pantai.
Jika Anda telah mendapatkan sabut kelapa, terdapat dua pilihan yang dapat diambil oleh Anda. Anda dapat memisahkan sabut kelapa dari kulitnya atau membiarkannya saja untuk diproses dengan lebih lanjut. Yang jelas, untuk cara membuat pupuk organik dari bahan dasar sabut kelapa tentunya harus memisahkannya terlebih dulu bagian tempurung dan daging kelapanya pada lapisan kulitnya.
Berikutnya, pilih sabut kelapa yang sudah dalam keadaan kering. Sejauh ini, penggunaan cocomesh jaring sabut kelapa yang baru saja dikupas atau yang masih basah belum ditemukan.
Alat dan Bahan Membuat Pupuk
Sesudah menyiapkan sabut kelapa kering dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan, Anda juga perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini. Yaitu dengan mempersiapkan alat dan bahan yang hendak digunakan untuk membuat pupuk organik cair dari sabut kelapa kering. Hal apa sajakah yang perlu untuk Anda siapkan?
- Wadah yang dapat berupa ember atau tong bekas. Siapkan wadah yang sekiranya cukup bisa untuk menambung sabut kelapa yang telah Anda dapatkan. Umumnya, orang-orang akan menggunakan ember plastik.
- Kedua adalah pisau. Pastikan bahwa pisau yang Anda gunakan tidak berkarat dan bukan merupakan pisau yang biasanya digunakan untuk memasak. Untuk berjaga-jaga siapa tahu mungkin Anda ingin membuat pupuk dari sabut kelapa lagi, pakai pisau khusus.
- Gula merah. Siapkan gula merah sesuai dengan takaran. Anda bisa menghitung dari jumlah sabut kelapa yang telah tersedia. Misalnya jika sabut kelapanya memiliki berat satu kilogram, maka cukup siapkan bahan gula merah sebanyak 100 gram saja.
- EM4 atau Effective Microorganism 2-4 adalah cairan kecokelatan dan memiliki aroma yang manis dan asam yang di dalamnya mengandung berbagai macam mikroorganisme hidup yang bisa bermanfaat dan menguntungkan untuk tanah dan tanaman. EM4 telah sangat terkenal digunakan untuk bertani. Bahan ini tidak hanya penting untuk perawatan tanaman buah naga di dalam pot, namun juga sebagai bahan untuk pembuatan pupuk organik. Takaran penggunaannya adalah 100 ml per satu kilogram bahan sabut kelapa.
- Air yang bersih sebanyak 10 liter per 100 ml EM4. Dapat juga ditambah dengan menyesuaikan takaran bahan-bahan yang lain.
Cara Membuat Pupuk Sabut Kelapa
- Pertama yang harus dilakukan tentu saja memisahkan sabut kelapa dari buahnya. Pisahkan sabut kelapa yang masih saling merekat lalu masukkan ke dalam wadah yang sudah disiapkan sebelumnya.
- Kedua, larutkan gula merah dengan air 10 liter di wadah yang terpisah.
- Campurkan EM4 ke dalam larutan gula merah tadi.
- Tuangkan campuran tersebut ke dalam wadah yang berisi sabut kelapa, kemudian tutup hingga rapat.
- Buka tutup wadah setiap pagi selama beberapa detik saja untuk membuang gas yang muncul.
- Jauhkan dan simpan di tempat yang tidak terkena paparan dari sinar matahari. Biarkan hingga 2 minggu.
Berikutnya, Anda dapat mengaplikasikan POC di bagian akar atau daun tanaman. Perlakuan ini bisa membantu untuk merangsang pertumbuhan, perkembangan, dan otomatis juga merangsang pembuahan pada tanaman. Cara mengaplikasikannya ialah
- Pada akar, cukup campurkan larutan POC dengan menggunakan air yang bersih dengan perbandingan 1:3. Siramkan pada tanaman dengan dosis kurang lebih sekitar 2 ml per tanaman setiap satu minggu sekali.
- Pada daun, campurkan larutan POC dengan air yang bersih menggunakan perbandingan 1:5 dan langsung semprotkan pada bagian daun dan batang tanaman satu minggu sekali saja.
Lebih dari itu, pupuk organik yang terbuat dari sabut kelapa mempunyai beberapa manfaat untuk tabulampot. Di antaranya ialah:
- Mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun sehingga dapat meningkatkan kemampuan fotosintesis pada tanaman dan penyerapan nitrogen di udara.
- Meningkatkan vigor tanaman agar bisa menjadi lebih kuat dan kokoh.
- Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap jika terjadinya bahaya cuaca, kekeringan, dan serangan patogen penyebab penyakit.
- Merangsang pertumbuhan cabang produktif pada tanaman.
- Meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah pada tanaman.
- Mengurangi gugurnya daun, bunga, dan bakal buah pada tanaman.
Kendati demikian, Anda juga harus berhati-hati ketika menggunakan POC. Penggunaan POC dengan dosis tinggi memang sangat mungkin dapat membuat kandungan unsur hara yang diterima tanaman juga akan tinggi dan bagus. Tetapi jika berlebihan, tanaman Anda justru bisa layu. Gunakan dengan secukupnya saja, ya jangan berlebihan!
