Bisnis wisata kapal pesiar sepanjang beberapa th. paling akhir berkembang pesat: jadi banyak penumpang dan kapal-kapal baru jadi modern dan jadi besar. Sampai tiba-tiba pandemi Covid-19 nampak dan menghentikan total seutuhnya th. 2020.
Sejak itu, beberapa besar berasal dari 400 kapal pesiar raksasa di semua dunia hanya sanggup tunggu di pelabuhan. Banyak tipe tua telah dijual atau bahkan dijadikan besi tua untuk menghemat biaya. Karena biaya pemeliharaan kapal pesiar lumayan mahal, bahkan pendapatan perusahaan wisata pelayaran sepanjang berbulan-bulan nyaris nol.
Kelompok perjalanan wisata terbesar Eropa, TUI menyebut 2020 sebagai “tahun bencana”. Di Eropa saja, menurut Cruise Lines International Association (CLIA), lebih berasal dari 200.000 pekerjaan yang bergantung secara langsung atau tidak langsung pada industri ini telah hilang sejak Maret 2020. Puluhan ribu karyawan yang masih bekerja wajib dikurangi jam kerjanya, bersama dengan pembayaran lebih sedikit.
Konsep kesehatan dan ketentuan higienis baru
Memasuki th. 2021, telah terasa ada sedikit optimisme. “Seperti sektor industri lainnya, industri pelayaran wisata menggantungkan harapan mereka pada vaksin dan vaksinasi luas”, kata konsultan dan analis industri kapal pesiar Thomas Illes dalam wawancara bersama dengan DW.
Agar seutuhnya berlangsung lancar, industri dan perusahaan telah mengembangkan rancangan higienis yang ketat. Pada awal pandemi, kapal pesiar sempat menjadi salah satu hot spot penularan Covid-19- Hal itu tidak boleh berlangsung lagi dan wajib dihindari.
Itu sebabnya, siapa pun yang idamkan naik kapal pesiar wajib jalankan tes Covid-19 lebih dulu. Sebagian besar biaya tes akan ditanggung oleh perusahaan penyedia kapal pesiar. Selain itu ada protokol kesehatan yang ketat di dalam kapal. Semua penumpang dan staf wajib memakai masker pada waktu kursus kapal pesiar.
Sistem tertutup di sebuah kapal pesiar yang dulu menjadi “kutukan”, saat ini menjadi keuntungan dan “berkah”. Tidak seperti tamu di hotel di darat, penumpang di atas kapal pesiar tidak sanggup berkunjung dan pergi sesuka mereka. Jadi mereka sanggup dipantau dan diawasi sepanjang bergerak di atas kapal. Pemantauan dilakukan bersama dengan proses digital dan pelacakan kontak di atas kapal sanggup dilakukan bersama dengan cepat.
“Di atas kapal, pengawasan sifatnya nyaris total, tanpa langsung disadari oleh penumpang,” kata Thomas Illes lebih lanjut. “Ahli epidemiologi di darat akan terlalu suka punya kemampuan pengawasan dan pelacakan seperti itu.”
Perkembangan penularan harian Covid-19 di beberapa negara hingga 6 Januari 2021
Tanpa vaksinasi, tidak ada pemulihan
Apakah industri kapal pesiar terlalu sanggup pulih pada th. ini, akan terlalu bergantung pada kemanjuran vaksinasi. Hingga pas ini, para investor masih tetap bertahan, karena mereka mengerti usaha wisata kapal pesiar dalam suasana normal terlalu menguntungkan. Selain itu, pelanggan wisata kapal pesiar terhitung pelanggan setia. “Sampai saat ini masih tetap ada permohonan untuk wisata kapal pesiar,” kata TUI kepada DW.
Jadi semua masih tunggu gelombang vaksinasi di beraneka negara. Hingga kini, beberapa negara yang menjadi obyek utama, Yunani, AS, dan Spanyol, masih memblokir pelabuhan mereka untuk kapal pesiar hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.
Hanya Kepulauan Canary, yang terhitung wilayah Spanyol, yang pas ini terbuka untuk kapal pesiar. Tetapi angka penularan Covid-19 di sana belakangan terhitung meningkat. Apalagi, suasana politik belum mendukung, karena di daratan, biasanya negara Eropa masih memberlakukan lockdown dan pembatasan ketat.
Secara politis, kata analis industri kapal pesiar Thomas Illes, sulit berkhayal untuk mengizinkan wisata kapal pesiar bersama dengan ribuan orang, “sementara orang lain di darat tidak sanggup menginap di hotel atau makan di restoran.”
