Gas bumi adalah bahan bakar fosil berbentuk gas. Gas bumi kerap termasuk disebut sebagai gas alam atau gas rawa. Gas bumi bisa ditemukan di ladang minyak, gas bumi, dan termasuk tambang batubara. Komponen utama didalam gas bumi adalah metana (CH4). Metana merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas bumi termasuk punya kandungan molekulmolekul hidrokarbon yang lebih berat, seperti etana (C2 H6), propana (C3 H8), butana (C4 H10), tidak cuman termasuk gas-gas yang punya kandungan sulfur (belerang). Di samping itu, komposisi gas alam banyak variasi sesuai bersama sumber ladang gasnya. Gas bumi, misalnya, sanggup pula punya kandungan nitrogen, helium, CO2, hidrogen sulfida (H2 S), dan air. Gas bersama kuantitas pengotor sulfur yang vital dinamakan sour gas dan kerap disebut termasuk sebagai acid gas (gas asam).
Gas bumi yang sudah diproses dan dapat dijual berbentuk tidak berasa dan tidak berbau. Namun, sebelum gas selanjutnya didistribusikan ke pengguna akhir, kebanyakan gas selanjutnya diberi bau bersama memberi tambahan thiol. Tujuannya agar sanggup terdeteksi andaikata berjalan kebocoran gas.
Gas bumi sanggup dimanfaatkan untuk beragam keperluan. Salah satunya sebagai bahan baku industri. Untuk hal ini, gas bumi digunakan antara lain sebagai bahan baku pupuk, petrokimia, metanol, plastik, hujan buatan, besi tuang, pengelasan, dan pemadam api ringan. Selain itu, gas bumi sanggup dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Sebagai bahan bakar, gas bumi digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU); kendaraan bermotor (Bahan Bakar Gas/ BBG, Liquefied Gas for Vehicle/LGV, Compressed Natural Gas/CNG), industri ringan, menengah dan berat. Selanjutnya, gas bumi sanggup pula dimanfaatkan untuk mencukupi beragam kebutuhan rumah tangga, hotel, restoran dan sebagainya didalam bentuk Liquefied Petroleum Gas/ LPG). Tidak cuma itu, gas bumi sanggup menjadi komoditas daya untuk ekspor, andaikata didalam bentuk gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG).
Pemerintah Indonesia lewat kebijakannya yang tertuang didalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 5 Tahun 2006 berkenaan KEN (Kebijakan Energi Nasional) hendak mendorong program konservasi energi. Perpres ini punya tujuan untuk berupaya mewujudkan pergantian komposisi bauran daya berasal dari situasi saat ini.
Komposisi bauran daya nasional membuktikan hingga bersama saat ini tetap didominasi oleh minyak bumi sebesar 49,7%. Selanjutnya adalah batubara 24,5%. Di belakangnya, gas bumi ikuti bersama 20,1%.
Berdasarkan Perpres Nomor 5 Tahun 2006, maka dikehendaki terhadap tahun 2025 nanti komposisi bauran daya dapat berubah. Batubara ditargetkan menjadi sumber daya terbesar bersama 33%. Pemanfaatan gas bumi dapat diperbesar hingga 30%. Lalu, kegunaan minyak bumi dapat diperkecil menjadi cuma 20%.
Salah satu cara strategis Pemerintah untuk menukar pemakaian minyak bumi adalah menaikkan pemakaian bahan bakar gas bumi untuk sektor rumah tangga dan pelanggan kecil. Program ini disebut jaringan gas untuk rumah tangga atau gas kota. Jaringan gas untuk rumah tangga artinya mengalirkan gas lewat jaringan pipa hingga ke rumah tangga.
Berdasarkan standardisasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan gas bumi, Kementerian ESDM bahwa standar desain untuk saringan pipa mempunyai daya tahan perpipaan sedikitnya 20 tahun. Diameter pipa yang dipergunakan adalah 6”, 4”, 10 mm, 125 mm, dan 90 mm.
Penentuan Jenis Material Pipa Berdasarkan Tingkat Tekanan Gas Bumi
Jaringan distribusi tekanan rendah terdiri atas jaringan pipa distirbusi Polyethylene MDPE. Ini merupakan pipa layanan yang menjadi penghubung antara jaringan pipa ditribusi tekanan rendah dan metering pembeli yang dioperasikan terhadap tekanan maksimum 100 mbar. Selanjutnya, matering gas bumi dialirkan ke kompor bersama pakai material pipa galvinse (galvanize) bersama tekanan operasi maksimum 20–23 mbar.
