Keripik tempe merupakan salah satu makanan ringan yang populer di Indonesia. Selain rasanya yang enak, keripik tempe juga tergolong lebih sehat dibandingkan dengan keripik kentang karena bahan dasarnya adalah tempe yang merupakan sumber protein nabati yang baik.
Oleh karena itu, banyak pengusaha makanan memilih untuk memproduksi produk ini sebagai usaha mereka. Namun, sebelum memulai usaha keripik tempe sebaiknya dilakukan analisa terlebih dahulu untuk mengetahui apakah usaha tersebut layak atau tidak.
1. Analisa pasar
Sebelum memulai usaha ini, perlu dilakukan analisa pasar terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui potensi pasar dan pesaing yang sudah ada. Potensi pasar bisa dilihat dari jumlah penduduk, tingkat kebutuhan masyarakat akan makanan ringan, serta tren konsumsi makanan ringan di daerah tersebut. Sedangkan pesaing dapat dilihat dari jumlah produsen keripik tempe yang sudah ada, jenis dan kualitas produk yang mereka tawarkan, serta strategi pemasaran yang mereka gunakan.
2. Analisa Bahan Baku Keripik Tempe
Bahan baku utama untuk membuat keripik tempe adalah tempe. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisa bahan baku untuk mengetahui ketersediaan dan kualitas tempe di daerah tersebut. Selain itu, perlu juga diperhatikan harga bahan baku agar usaha tetap dapat menghasilkan keuntungan.
3. Analisa biaya produksi
Sebelum memulai usaha, perlu dilakukan analisa biaya produksi terlebih dahulu. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya sewa tempat produksi, dan biaya lain-lain seperti biaya listrik dan air. Dengan mengetahui biaya produksi, kita dapat menentukan harga jual yang tepat sehingga usaha dapat menghasilkan keuntungan.
4. Analisa Pemasaran Keripik Tempe
Setelah produk selesai diproduksi, perlu dilakukan analisis pemasaran untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat. Strategi pemasaran dapat berupa promosi melalui media sosial, event pasar, pameran, atau dengan menawarkan produk langsung ke pasar tradisional. Dalam memilih strategi pemasaran, perlu juga diperhatikan target pasar yang akan dituju.
5. Analisa keuntungan dan resiko
Setelah dilakukan analisa pasar, bahan baku, biaya produksi, dan pemasaran, perlu dilakukan analisa keuntungan dan risiko. Keuntungan dapat dihitung dengan mengurangi total biaya produksi dengan total pendapatan dari penjualan produk.
Sedangkan dapat berasal dari faktor internal seperti resiko produksi yang tidak stabil atau kualitas produk yang kurang baik, dan faktor eksternal seperti perubahan kebijakan pemerintah atau persaingan yang semakin ketat.
Baca juga : Ide jualan keripik tempe
Berdasarkan analisa di atas, usaha ini dapat dikatakan layak jika potensi pasar cukup besar, bahan baku mudah didapatkan dengan harga yang terjangkau, biaya produksi terkendali, strategi pemasaran yang tepat, serta keuntungan yang dihasilkan cukup besar.
Namun, perlu diingat bahwa usaha ini juga memiliki beberapa risiko yang perlu diperhatikan. Risiko yang mungkin terjadi seperti kualitas produk yang buruk, perubahan kebijakan pemerintah, serta persaingan yang semakin ketat dengan produsen keripik tempe lainnya.
Untuk mengatasi risiko tersebut, seorang pengusaha harus memperhatikan kualitas produk dan selalu berinovasi dalam menciptakan varian rasa yang menarik. Selain itu, perlu juga mengikuti perkembangan kebijakan pemerintah dalam hal sertifikasi produk dan regulasi lainnya.
Terakhir, pengusaha keripik tempe perlu selalu memperhatikan strategi pemasaran dan meningkatkan kualitas produk agar tetap bersaing dengan produsen lainnya.
Berikut adalah resep membuat keripik tempe pedas yang bisa Anda coba di rumah:
Bahan-bahan:
- 250 gram tempe
- 1 sendok makan bumbu penyedap pedas
- 2 sendok makan tepung tapioka
- 1 sendok makan tepung terigu
- 1 sendok teh garam
- Minyak goreng secukupnya
Cara membuat:
- Potong-potong tempe tipis-tipis dengan ukuran sesuai selera.
- Campurkan tepung tapioka, tepung terigu, bumbu penyedap pedas, dan garam dalam wadah.
- Tambahkan air sedikit-sedikit ke dalam campuran tepung sambil diaduk hingga adonan tercampur rata dan tidak terlalu kental.
- Masukkan potongan tempe ke dalam adonan tepung dan aduk hingga semua permukaan tempe terlapisi dengan adonan.
- Panaskan minyak dalam wajan hingga benar-benar panas.
- Goreng potongan tempe yang telah dibalur dengan adonan tepung dalam minyak panas hingga matang dan berwarna kecokelatan.
- Angkat dan tiriskan dari minyak goreng.
- Keripik tempe pedas siap disajikan.
Dengan strategi tersebut, usaha ini milik pengusaha tersebut berhasil menarik perhatian pasar dan menghasilkan keuntungan yang cukup besar.
Selain itu, pengusaha tersebut juga berkomitmen untuk memperhatikan aspek keberlanjutan dan sosial dalam upaya, seperti mengajak masyarakat sekitar untuk memproduksi tempe dan memberikan pelatihan tentang pengolahan makanan.
Baca juga : Cara membuat keripik tempe
Sebagai contoh, seorang pengusaha keripik tempe di Yogyakarta berhasil mengembangkan usahanya dengan menciptakan varian rasa yang berbeda seperti rasa balado, rasa pedas manis, dan rasa keju.
Selain itu, ia juga memperhatikan kualitas produk dengan pemberian bahan baku yang berkualitas dan tidak menggunakan bahan pengawet yang berbahaya. Dalam hal pemasaran, ia memanfaatkan media sosial dan pameran sebagai media promosi serta menjalin kerjasama dengan beberapa toko modern sebagai distributor produknya.
Kesimpulan
Analisa usaha keripik tempe sangat penting untuk menentukan keberhasilan usaha tersebut. Dalam melakukan analisa, perlu diperhatikan beberapa faktor seperti potensi risiko pasar, bahan baku, biaya produksi, pemasaran, keuntungan, dan.
Dalam menjalankan usaha, perlu memperhatikan kualitas produk, risiko strategi pemasaran, serta yang mungkin terjadi. Dengan menjalankan usaha keripik tempe dengan baik dan memperhatikan aspek keberlanjutan dan sosial, diharapkan usaha tersebut dapat berkembang dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
