Apakah Anda pelaku bisnis startup digital? Sudah tahukah dengan beberapa kasta start-up teknologi digital? Ada beberapa kasta di start-up yang perlu diketahui. Dengan mengetahui ini pula, maka Anda bisa meningkatkan nilai keuntungan dalam bisnis yang dijalankan.
Dengan semakin tinggi valuasi yang dimiliki, maka semakin tinggi pula kasta yang bakal didapatkan. Dan ini ada banyak keuntungannya. Tidak hanya berpengaruh terhadap kemajuan dan perkembangan ekonomi digital Anda, tetapi juga memajukan kekuatan ekonomi negara.
6 Kasta Start-Up Digital
Bagi Anda yang belum tahu apa saja kasta dalam start-up digital untuk menunjukkan nilai valuasi yang dimiliki, maka berikut ini adalah 6 kasta atau kelas start-up teknologi yang ada.
- Cockroach
Apa yang bisa Anda simpulkan jika mendengar nama cockroach? Cockroach atau kecoa merupakan hewan berukuran kecil namun sangat tahan banting. Artinya, perusahaan yang termasuk ke dalam kategori ini adalah perusahaan yang masih baru dirintis. Bisa dibilang perusahaan tersebut masih kecil. Tetapi bukan berarti bahwa perusahaan kecil tersebut termasuk ke dalam home industri kecil. Ini berbeda. Nilai valuasi pada perusahaan dalam kategori ini masih terbilang kecil. Meskipun begitu, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kecoa adalah hewan yang tahan banting. Sehingga bisa dikatakan bahwa perusahaan yang ada dalam kategori ini memiliki keuletan yang tinggi dan giat untuk tetap bertahan. Biasanya, pendiri perusahaan yang termasuk ke dalam level ini akan menarik para pemodal untuk memberikan modal bisnis rintisan. Para investor biasanya akan mendapatkan imbalan ekuitas kepemilikan.
- Ponies
Anda pasti tahu kuda poni. Nah, level selanjutnya adalah ponies. Istilah ini digunakan untuk perusahaan yang telah memiliki nilai valuasi US$10 juta atau IDR140 miliar. Pada level ini, sebuah perusahaan start-up digital bisa dibilang sebagai masa untuk melihat perkembangan ekonomi digital yang dijalankan. Apakah mampu untuk bertahan atau justru menaikkan nilai valuasi yang dimiliki agar modal semakin besar dan berkembang perusahaannya? Inilah fasenya.
- Centaurs
Centaurs merupakan makhluk mitologi Yunani. Bentuk fisiknya berupa tubuh kuda dan berkepala manusia. Nah dalam ekonomi digital, Centaurs dijadikan sebagai simbol untuk perusahaan start-up yang nilai valuasinya sudah mencapai US$100 juta atau sekitar IDR1.4 triliun.
- Unicorn
Nah, level ini adalah kasta yang sering orang-orang dengan di dunia start-up digital. Untuk bisa masuk ke dalam kategori ini, sebuah perusahaan start-up harus sudah memiliki nilai valuasi hingga US$1 miliar. Adapun start-up digital dari Indonesia yang termasuk ke dalam jajaran Unicorn adalah Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak.
- Decacorn
Level ini adalah level yang lebih atas daripada Unicorn. Pada kasta ini sebuah perusahaan mencapai nilai valuasi US10 miliar. Adapun start-up asal Indonesia yang sudah mencapai level ini adalah Go-Jek dengan valuasi US$10 miliar. Adapun perusahaan digital selain Go-Jek di Asia ynag termasuk ke dalam level Decacorn adalah Toutiao, Didi Chuxing, Grab Holdings, DJI Innovation dan One97 Communication.
- Hectacorn
Level teratas untuk saat ini di start-up digital adalah Hectacorn. Pada kasta ini, perusahaan telah mencapi valuasi setidaknya sebesar US$100 miliar. Tentunya ini merupakan level tingkat dunia. Adapun perusahaan teknologi yang termasuk ke dalam level ini adalah Microsoft, Google, Facebook, Apple, Cisco dan lain-lain.
Dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini, maka semakin maju pula perkembangan ekonomi digital negara Indonesia. Bahkan sampai saat ini, sudah ada yang masuk ke dalam kategori Unicorn untuk perusahaan start-up asal Indonesia. Sehingga tidak aneh jika persaingan ekonomi antar negara semakin ketat saja. Dalam usaha bertahan dan memajukan daya saing ekonomi negara, mari bersama-sama tingkatkan perkembangan ekonomi digital di Indonesia dengan berbagai inovasi bermanfaat.
–