Aaron Moorhead co-directed, co-diedit, diproduksi, dan menjabat sebagai cinematographer pada Spring (2014), film horor / romansanya yang indah secara artistik yang merenungkan kekuatan ilmiah dan magis cinta dan ketertarikan antar manusia. Film ini menunjukkan penggunaan pencahayaan dan efek yang fantastis terhadap setting Italia yang menakjubkan untuk mengembangkan visual yang membingungkan dan penuh teka-teki untuk tema film yang sama transendennya.
Penulis skenario dan co-director Justin Benson terinspirasi untuk membuat set film di Italia setelah ekspedisi backpacking berkelana. Naskah ditulis untuk Pantai Amalfi, namun pemotretan dipindahkan ke Apulia karena alasan teknis dan ekonomi; sebuah perubahan yang tidak mempengaruhi film secara negatif dalam hal apapun. dealer dfsk bandung
Film ini menggunakan kamera GoPro yang tidak beraturan untuk banyak gambar, menangkap pemandangan di atas kepala yang terasa seperti Tuhan. Will Sampson, operator film dan operator pesawat tak berawak itu, mengatakan dalam sebuah wawancara yang indah, “Saya merasa GoPro mendapatkan rap yang buruk. Saya sangat menyukai mereka dan saya menggunakan rekaman dari Spring sebagai kartu panggil untuk menunjukkan kepada orang-orang bagaimana hal itu dapat digabungkan dengan rekaman Red (Epic) saat Anda memiliki pewarna yang baik seperti yang kami miliki dan menggunakan setting yang benar di GoPro. ” sewa led bandung
Moorhead dan Benson merekam setiap segmen film tersebut, namun tidak pernah ada storyboard. Mereka suka merencanakan hanya sebanyak yang diperlukan untuk merancang adegan dalam jumlah tembakan minimum, sambil mencoba memanfaatkan penawaran lingkungan dari ruang yang ditetapkan untuk menyajikan hal-hal yang jazz. Tembakan di Spring seperti close-up bug dan kalajengking saat ditemukan dan ditangkap secara alami saat pengambilan gambar, dan digabungkan untuk efeknya.
Berkenaan dengan penggunaan zoom in-camera yang lazim di film ini, Moorhead mengatakan (dari wawancara yang sama seperti di atas), “Ini kembali dalam beberapa hal ke naturalisme. Jika Anda ingin (mendorong atau menarik keluar) dengan dolly, rasanya terlalu sinematis dan tidak naturalistik seperti yang kita inginkan. Dan jika kita melakukan gerakan itu secara genggam dan benar-benar masuk, maka kita mulai melepaskan diri dari kemahatahuan kita dan mulai mengubah kamera menjadi seseorang, dokumenter, dan kita juga tidak menginginkannya. Jadi untuk membagi perbedaan, untuk mendapatkan perasaan melanggar dinding yang menempel (saat kita masuk) atau perasaan dinding terbuka dan menyadari karakter itu sendiri (ketika kita menarik keluar), campuran sempurna itu. adalah zoom yang sangat merayap. “
Sebagian besar pencahayaan overhead digunakan dalam film ini, yang memaksimalkan utilitas di lingkungan pengambilan gambar kecil – situasi umum di Musim Semi. Segmen yang indah lainnya, seperti adegan menyelam romantis Louise-Nadia Hilker, Louise (Nadia Hilker) dan Evan (Lou Taylor Pucci), dikelilingi oleh cahaya lampu hijau yang penuh warna, merupakan efek pasca produksi.
Pencahayaan dirancang untuk efek dramatis dalam situasi lain, seperti ritual pengorbanan Louise di gua yang berbeda. Dia kasar dan dramatis menyala dari atas, ditambah dengan potongan cepat dan musik aneh, untuk memberi sinyal perasaan putus asa. “Wanita ini adalah seorang ilmuwan dan dia percaya pada sains yang keras,” kata Moorhead, “tapi ini dia – ketika sains tampaknya mengecewakannya – beralih ke ritual misterius.” Pencahayaan itu berbicara kepada emosi itu.
Pada akhirnya, Spring mencapai gaya visual yang sangat unik dan indah yang tidak hanya membantu mengklasifikasikan film bergelombang genre ini sebagai bagian asmara, fantasi, dan horor, namun secara tematis efektif untuk pemeriksaan cinta pada cerita.
–