Home / padi / Cara Merawat Padi Agar Hasil Melimpah Dan Juga Menguntungkan

Cara Merawat Padi Agar Hasil Melimpah Dan Juga Menguntungkan

Cara Merawat Padi Agar Hasil Melimpah – Padi merupakan jenis tanaman pangan yang mempunyai peran penting sebagai tanaman pangan dunia. Padi sebagai penghasil beras ini tergolong dalam jenis tanaman rumput-rumputan (Poaceae). Semakin meningkatnya permintaan beras membuat begitu penting peran budidaya padi, terutama di Indonesia.

Indonesia termasuk negara dengan makanan pokok beras dan pengonsumsi beras terbesar. Untuk itu petani harus merawat padi dengan baik, agar padi yang di hasilkan memiliki kualitas yang baik dan melimpah. Pemupukan padi adalah salah satu kunci untuk mendapatkan hasil panen yang optimal dan tentunya hasil yang melimpah.

Jika salah dalam memberikan pupuk pada padi, bukannya panen melimpah yang akan didapat tapi justru risiko tanaman padi menjadi rusak. Lalu bagaimana cara merawat padi agar yang dihasilkan melimpah? Berikut ini penjelasan mengenai cara merawat padi yang benar!.

Proses Perawatan Padi Dan Pemupukan

1. Perawatan Padi

Pada saat perawatan dibutuhkan ketelitian yang lebih karena jika kamu lalai maka hasil panen akan kurang memuaskan. Cara pertama, lakukan penyiangan dalam 2 minggu sekali. Selanjutnya, lakukan prose pengairan lahan.

Selain itu, lakukan pemupukan setelah 7 sampai 15 hari dengan menggunakan pupuk urea dan TSP dengan perbandingan 100 : 50 per hektar. Pemupukan dilakukan setelah 25 sampai 30 hari dengan pupuk urea dan phonska dengan perbandingan 50 : 100 per hektarnya.

2. Pemupukan

Tanah yang digunakan secara terus menerus untuk budidaya tentu semakin lama akan kekurangan unsur hara. Salah satu solusi yang bisa kamu lakukan adalah dengan pemberian pupuk, baik itu yang bersifat organik maunpun anorganik.

Agar pemakaian pupuk menjadi lebih efektif, maka anda harus dapat menyesuaikan dengan kebutuhan tanaman beserta jumlah ketersediaan unsur hara dalam tanah. anda juga dapat menggunakan pupuk alami yang bisa dibuat sendiri.

Baca Juga : Cara Membuat Coklat Kacang Nikmat Serta Pembuatannya Yang Mudah Dan Praktis

Terdapat faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan pemupukan padi, mulai dari jenis tanah hingga pengendalian gulma.

Cara Merawat Padi Agar Hasil Melimpah Dengan Pemupukan

cara merawat padi agar hasil melimpah

1. Meningkatkan Efisiensi Pemupukan Padi

Efisiensi pemupukan tanaman padi dapat ditingkatkan melalui cara-cara sebagai berikut:
  • Setelah disebar secara merata, padi langsung dicampur atau diaduk dengan lumpur. Misalnya, proses pemupukan bersamaan dengan menggaru atau melandak rumput, sehingga tidak akan ada pupuk yang tergilas begitu saja.
  • Pemupukan dilakukan pada saat air tidak mengalir, tetapi tanah dalam keadaan tersebar, sehingga pupuk yang larut dapat segera diikat oleh partikel-partikel halus dalam tanah.
  • Untuk pupus jenis nitrogen, penetapan kebutuhan dan waktu pengaplikasian pupuk berdasarkan alat bantu, seperti Bagan Warna Daun (BWD).

2. Teknik Pemupukan Padi

Teknik pemupukan tanaman padi memang sangat relatif, tidak ada ukuran secara pasti tentang dosis dan waktu yang ditentukan. Struktur tanah dengan kondisi unsur hara yang berbeda-beda di tempat satu dengan yang lainnya, tentu juga memerlukan teknik pemupukan padi yang berbeda.

Namun, teknik pemupukan di bawah ini dapat dicoba, agar peluang keberhasilan menanam padi hingga masa panen tiba bisa terjadi.
  • Pemupukan susulan pertama dilakukan saat padi berumur 7-10 HST. Pupuk yang digunakan adalah Urea 75 kg/ha, SP-36 100 kg/ha dan KCL 50 kg/ha.
  • Pemupukan susulan kedua diberikan saat tanaman padi berumur 21 HST, menggunakan pupuk Urea sebanyak 150 kg/ha.
  • Pemupukan susulan ketiga pada saat umur padi 42 HST, menggunakan 75 kg/ha Urea dan 50 kg/ha KCl.
Dari tiga kali pemupukan tersebut, dalam satu musim tanam padi yang luasnya mencapai 1 hektar, membutuhkan pupuk Urea (Nitogen) 300 kg, SP36/TSP (Phospor) 100 kg, dan KCl (Kalium) 100 kg. Tanaman padi memerlukan banyak hara N dibanding hara P ataupun K. Pupuk Urea perlu diberikan sebanyak 3 kali, agar pemberian pupuk N menjadi lebih efisien ketika terserap oleh tanaman padi.
Sementara itu, pemberian pupuk KCl dilakukan 2 kali, agar proses pengisian gabah menjadi lebih baik. Untuk memantau kecukupan pupuk Urea (Nitrogen) pada tanaman padi, bisa menggunakan Bagan Warna Daun (BWD). Pada alat ini terdapat empat kotak skala warna, mulai warna hijau muda hingga hijau tua, yang menggambarkan tingkat kehijauan daun tanaman padi.

3. Perhatikan Usia Tanaman

Sama seperti manusia, tanaman juga membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda dalam setiap tahapan usia. Nutrisi yang dibutuhkan manusia pada saat masih bayi akan berbeda dengan saat sudah dewasa. Begitu halnya dengan tanaman, termasuk padi. Pada tahapan usia tertentu, padi membutuhkan nutrisi khusus. Saat padi masih berusia muda misalnya (0-2 minggu).

Pada usia ini tanaman padi masih tumbuh dengan lambat sehingga belum terlalu membutuhkan urea (N). Sebaliknya, padi muda sangat membutuhkan fosfor (P), kalium (K), dan sulfur (S). Aturan ini juga berlaku saat memberikan pupuk majemuk. Perhatikan usia tanaman padi sebelum memberikan pupuk dengan dua kandungan yang berbeda (misal: pupuk SP sebaiknya diberikan pada saat padi masih muda).

4. Waktu Pemberian Pupuk

Cara pemupukan padi yang benar ternyata juga memperhatikan waktu pemberian pupuk. Ya, Anda tidak bisa sembarangan memberikan pupuk. Menyebarkan pupuk pada waktu yang salah bisa menyebabkan pupuk tidak terserap dengan baik dan tanaman padi pun tidak mendapatkan nutrisi yang diperlukan.
Kapan waktu yang tepat untuk memberikan pupuk? Waktu yang paling baik untuk memberikan pupuk adalah di pagi hari mulai pukul 8 hingga 10 pagi. Pada rentang waktu tersebut embun sudah meninggalkan tanaman dan sinar matahari juga belum terlalu terik. Anda juga bisa memberikan pupuk di sore hari (mulai pukul 16 hingga 17). Hindari memberikan pupuk di waktu hujan atau mendung karena berpotensi menghilangkan pupuk.

5. Perhatikan Kebutuhan Pupuk Setiap Lahan 

Anda mungkin pernah mendapat rekomendasi cara pemupukan padi dari seorang rekan di daerah lain. Cara tersebut berhasil dan bisa meningkatkan hasil panennya. Anda tentu akan sangat tertarik untuk mencoba cara pemupukan padi tersebut. Tetapi, belum tentu cara tersebut akan berhasil untuk sawah dan tanaman padi Anda. 
Hal ini dikarenakan tidak setiap tempat memiliki kebutuhan pupuk yang berbeda. Daerah yang subur jelas akan membutuhkan pupuk lebih sedikit dibandingkan dengan daerah yang kering. Kandungan zat hara pada tanah yang subur tentu lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tanah yang kering. Untuk itu, sebaiknya Anda benar-benar memahami seperti apa kondisi sawah atau lahan yang dijadikan tempat menanam padi.

5. Kebutuhan Tanaman

Selain memperhatikan kondisi tanah, Anda juga harus mengetahui kapan tanaman membutuhkan nutrisi dari pupuk. Jangan sampai terlalu cepat atau bahkan terlambat memberikan pupuk pada tanaman padi. Hal ini justru akan membuat hasil panen menjadi kurang optimal.
Sebagai contoh, Anda sebaiknya memberikan pupuk N saat tanaman masuk usia 40 hari (saat mulai membentuk malai atau gabah). Jangan berikan pupuk sebelum padi masuk usia tersebut karena hanya akan membuat pembentukan malai kurang baik. Begitu halnya jika Anda terlambat memberikan pupuk, padi tidak akan memberi hasil panen yang optimal.
Demikian pembahasan tentang cara merawat padi agar hasil melimpah dan juga menguntungkan. Untuk mendapatkan padi yang berkualitas dan enak, perlu usaha lebih dan perawatan yang baik pula. Dari cara merawat tanaman padi, tak lepas juga dari proses panen, proses panen di lakukan ketika saat bulir padi sudah cukup masak. Setelah padi berumur cukup anda bisa melakukan proses panen menggunakan Alat Perontok Padi agar cepat selesai.

About Pher jaya